Rabu, 27 April 2011

Gagal Itu Indah

Melukis Sprit Merenda Masa Depan Gemilang
by : Tsurayya Az-Zahra


Bissmilahirrahmanirhiim....

Belajar untuk menang dengan mencoba, mencoba menang dengan belajar.
(Sumber : Dare To Try, Dwi Sanjaya)

Hidup biasa-biasa aja, hanya lurus dan mendatar mulus tiada berliku. Ikut kemanapun angin bertiup mengalir laksana air tak tentu arah. Yang ada hanya senang, yang ada hanya bahagia, tiada derita tiada pula duka penghias langkah. Fiuhh, jadul-jadul… bosen gak tuh??. Klo’ dalam satu hari aja kita ketemunya sama orang itu-itu melulu dengan seabrek tingkahnya yang menyebalkan kerap membuat mental spirit jadi down. Tiap kali jalan bareng and ngobrol ma dia bawaannya dongkol melulu. Hati gak diperintah spontan berkata “Uh… dia lagi, dia lagi”. Nah, klo’ udah gini kejadiannya baru ngeliat do’i pada jarak radius lima meter insting bereaksi cepat mencari solusi alias trik melarikan diri jangan sampe ketemu ma do’i. Baru ketemu aja udah shock, gimana klo’ berlanjut ngobrol dan seterusnya. Gak kebayang deh! Jangankan buat ngobrol baru liat batang hidungnya aja stress udah melanda. Pasti deh, batin kamu bakalan sontak berteriak TIDAAAAKKKKKK…….!!!!.


Wah… wah, enaknya do’i adalah manusia. Berwujud, punya rupa punya tingkah yang kita udah faham betul bagaimana sifat and tabiatnya. Belum dianya datang menghampiri spontan udah siap trik ambil langkah seribu secepatnya. So, bagaimana mana dengan sahabat kental kita yang berinisial “G”. Ga-ga-l. Brrrr…. baru denger namanya aja udah ngebuat merinding. Mana ada seh orang yang mau gagal. Pokoknya gimanapun caranya harus berhasil, gitukan?. Mau pakek plan A kek, plan B kek, gak perduli apapun trik atw langkah yang ditempuh tahunya berhasil. Berusaha melakukan hal terbaik. Biar kate setinggi puncak gunung eferest tetapkan ku daki, lautan apipun kan ku sebrangi. Cak elah, dahsyat gak tuh!.



Totalitas penuh, pake ditutup pulak dengan kalimat sampai titik darah penghabisan. Mantap!. Namun apa yang terjadi, eng…. ing… eng. Lonceng kesuksesan rupa-rupanya belum berpihak. Gagal melanda, derita menerpa. Tangis air mata menbanjiri penyesalan. Semangat hidup praktis menghilang seketika. Kenapa begini?. Seharusnya begitu?. Ciatttttttt, STOP mengada-ada. Gagal satu, dua kali atau berapapun banyaknya gak’ ngaruh. Bumi berotasi tetep dua puluh empat jam sehari. Itu pertanda klo’ duniamu belum berakhir. Keep silence. Masih banyak koq yang bisa dilaku’in.



Udah dapet SPPG belum?


Apa pulak tuh SPPG?, perkara gagal aja belon kelar pake nanya SPPG segala. Emang apaan seh SPPG?. Ituloh Sertifikat Pertanda Pernah Gagal. Klo’ kamu ngerasa belon dapetin SPPG buruan deh dicari. Gimana mo lanjut ke step selanjutnya klo’ basiknya aja belon berhasil dikuasai. Apa artinya perang grilya klo’ medan peperangan sama sekali enggak kita kuasai. Itu sama aja bunuh diri. Harus lulus nih….. Iya, kudu harus tuh. Jangan sampe enggak. Mengatasi masalah yang ada adalah solusi terbaik memperkuat langkah manakala jarak yang kita tempuh tidak bisa ditebak kemanakah akan berlabuh dan bermuara. Tidak ada salahnya bersiap, sekalipun itu untuk hal yang terburuk. Jangan takut kalah, karena kekalahan selamanya akan membuat kita lemah.




“Hai orang-orang yang beriman jadikanlan sabar dan sholat sebagai penolongmu, karena sesungguhnya Allah beserta orang yang bersabar.”
(Al-Baqarah : 153)


Keep Spirit


Setiap makhluk seantora jagad raya memiliki spirit berbeda dengan alasan yang berbeda pula. Bahasa kerennya orang bilang “Motto”. Latar belakang menjadikan orientasi yang kuat kenapa sukses itu harus!. Alasan ingin keberadaannya diakui dapat memacu seseorang berbuat apa saja. Keharusan dapat menjadikan tidak etis dan beretika. Boleh dibilang hal-hal yang tidak lazim karena dianggap tidak sehat. Ingin kaya kok korupsi, tindakan yang seharusnya tidak dilakukan. Yeah…. itu seh namanya mo enaknya sendiri. Masa mo kaya tapi ngebuat yang laennya ketiban susah. Keep spirit yang dimaksudkan disini adalah tujuan dan alasan yang berkonotasi dan bermakna positif. Kayaknya untuk yang satu ini gak butuh contoh karena penulis yakin kamu-kamu yang ngebaca neh…. artikal merupakan orang-orang yang berjiwa sehat dan berfikiran positif. Sebab orientasi awalnya udah pasti karena ingin tahu and mampu berbuat lebih. Ssstttt…. usahain jangan copy paste donk! Motto gak perlu dicari coz’ dia sudah ada dihati kamu koq, hanya saja kamu cuma bisa ngerasainnya aja tapi belum bisa mengaplikasikannya dalam bentuk barisan kata yang tertuang dalam sebuah kalimat.



Must be Positif Think


Dalam sebuah treatrikal pentas teater fikiran positif digambarkan malaikat, so fikiran negatif diaplikasikan iblis atau setan. Aha…. Penulis jadi terfikir gimana ya klo’ dibikinin aja pentas teater yang judulnya “Mr. Positif vs Mrs. Negatif”, wah bakal seru tuh…..! Stop!!!! Yuk rapatkan barisan kembali ke topik semula yang juga gak’ kalah serunya. Tatap muka pertama berhadapan dengan yang namanya “Mr. G”, apalagi buntuk-buntuknya orang yang kita fikir selama ini tidak memiliki kecakapan mempuni, cerdas juga enggak. Bisa dibilang kelas tiaraplah, eh… eh…. eh… tahu-tahunya be one success. Ya…. Menyaksikan kejadian yang demikian berimbas kecenderungan seseorang berfikir negatif.



Trus gimana supaya Mrs. Negatif gak hinggap dan bersarang. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah jadikan diri kita juri yang jujur dan adil. Jujur dan adil terhadap diri sendiri. So, jujur dan adil pula untuk mengakui orang lain benar dan lebih baik dari kita. Berlaku demikian secara tidak sadar membuat kita sedikit demi sedikit menjadi insan terlatih mampu menyikapi keadaan dengan fikiran positif, memupuk ketenangan jiwa membangun pribadi tulus yang bersahaja. Loh…. loh… enteng banget bilang gitu? Ya, iyalah. Coba volume tingkat kecerdasan yang kamu punya dikecilin sedikit, trus jawab neh pertanyaan satu persatu :



1. Adakah orang kaya klu’ gak ada orang miskin?

2. Adakah orang pinter klu’ gak ada orang yang IQ-nya kelas tiarap?
3. Adakah sukses klu’ gak ada kegagalan sebelum-sebelumnya?

Kunci jawaban yang bisa kita jumpa’i cuma satu “GAK ADA”. Udah deh…. ngaku aja! Gak ada jalan laen buat menghidar kecuali sepakat.



Siap Siap Sukses


Duh… repot amat mo’ sukses aja harus siap-siap, tinggal terima aja apa susahnya. Udahlah nyantai aja lagi. Eits… siapa bilang sukses diterima gitu aja dengan tangan terbuka tanpa adanya persiapan. Sukses perlu persiapan, kudu harus guys!. Coz’ kesuksesan yang diraih gak hadir dan datang sendiri tanpa adanya dayang-dayang, algojo and pengawal setianya. Maksudnya apa neh….?. Kesuksesan emang udah ditangan, ready or yet ya tergantung kitanya. Klu’ udah sukses apa kegagalan gak mungkin terjadi? Jawabannya udah pasti “BAKAL TERJADI”. Sebab, ada banyak hal yang bisa menghadirkan cerita itu kembali menyemai kegagalan. Banyak pujian berimbas gak baik. Sebab, pujian gak’ jarang membuat seseorang lupa akan tujuan awal. Terlena karena mabuk alkohol yang bermerek “SUKSES”.



Mati rasa. Loe mahu apa yang penting guekan sukses sedangkan loe enggak!!!!!. Wuih, sadis abis!!!! Gini neh guys, sikap yang bener-bener gak relevan sama jiwa seorang muslim dan muslimah sejati. Antipati gak’ peduli, sok eksis. Ih…. neh orang emang betul-betul gak nyadar ya? Bisa ajakan kesuksesannya cuma sepersejuta atw seperseratus juta milliar dari populasi makhluk yang ada di Indonesia, belum juga sekaliber dunia. Istilah eksisnya “jago kandang”.



Kesuksesan harus, akan tetapi jangan sampai guys kita lupa akan sebongkah rasa tersurat yang tak tak tersirat. Yakni, “simpati dan empati”. Sadar woi…. didunia ini kita gak’ hidup sendiri. Tepatnya kita gak’ dan gak’kan pernah bisa hidup sendiri. Sebab, keberadaan kita gakkan diakui klu gak’ ada mereka-mereka yang berada disekeliling kita. Terutama orang-orang yang paling dekat dengan kita yakni keluarga. Kesuksesan akan jauh lebih berarti syarat akan makna ketika kesuksesan yang sudah berhasil kita raih bermanfaat bagi orang yang butuh akan bantuan dan pertolongan kita sekalipun gak’ diminta. Setiap makhluk diciptakan lengkap dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Makanya jangan sibuk ngurusin kekurangan aja. Coba deh lupain sejenak kekurang yang kamu milikin buat mengoptimalkan kelebihan yang kita punya. So, waktu ga’ terbuang percuma buat mikirin kemungkinan-kemungkinan yang unjung-unjungan juga gak’ bakalan baek buat kita. Sukses milik semua orang koq. Gak ada yang berani tuh menghakpatenkan dirinya. Yang hanya perlu disadari kesuksesan gak’ hanya dimaknai dengan keberhasilan materi, lewat usaha yang menghasilkan omset bermiliar-miliar perbulan atw pertahun.



Jadi, please donk jangan sampe kamu mati-matian memenage otak kamu bahwa sukses gak’ lain adalah limpahan materi, hidup makmur karena banyak uang so, mw ngapain aja bisa n’ sah-sah aja. Sukses bisa berarti keberhasilan dalam mewujudkan imajinsi atau keinginan yang lahir dari hati, yang kemudian dilukiskan pada kanvas yang berbentuk dimensi ruang dan waktu, yaitu kehidupan nyata. Satu hal yang perlu diingat tetaplah optimis, don’t to eart, and jangan lupa bersyukur.


Sebab Allah menyukai hamba-hambanya yang bersyukur. Alloh punya stopwacthnya sendiri. Dialah sebaik-baiknya penentu kapan waktunya kesuksesan tesebut patut kita raih. So, tunggu apalagi. Be positif think, OK!. Karena anda adalah calon orang-orang sukses. Salam sukses.



Selesai hari Jum’at ditemani sesejuk kabut mendung dipagi hari.
Bayuasin, Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia
20 Nopember 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar